KKN Tematik FT-UNAND




LAPORAN KEGIATAN KKN TEMATIK SUPREMASI DAN MITIGASI COVID 19 FT UNAND





DPL:
Aulia, Ph.D
Dr. Darwison, M.T.





FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1. Latar Belakang [Kembali]
 
          Dengan merebaknya wabah pandemi novel corona virus atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan COVID-19, maka Universitas Andalas sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia berkewajiban untuk turut serta membantu dalam penanggulangan dan penyebaran pandemi ini, tidak lain dan tidak bukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sebagai aplikasi langsung dalam tri dharma perguruan tinggi yakni, pendidikan, pengembangan dan pengabdian masyarakat.


      KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiwa perguruan tnggi dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral, kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

      
      Salah satu keiatan KKN adalah KKN-Tematik, yang dimana KKN jenis ini adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang orientasi program kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu (Kabupaten/Kota). KKN Tematik berbasis Problem Solving untuk memecahkan masalah dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk mencapai target tertentu.

      Penanggulangan wabah Corona Virus Deseas 2019 memerlukan dukungan aspek teknologi seperti teknologi pembunuh virus. Hal ini bertujuan untuk menghalangi penyebaran virus kepada mereka yang belum terinfeksi seperti tenaga medis, sejawat dan pihak lainnya. Salah satu cara yang sedang banyak dilakukan adalah penyemprotan lingkungan dan manusia jika mengakses ruangan tertentu dengan bahan disinfektan.



       Dari banyak kasus tenaga medis yang paling rentan terpapar virus Covid-19 adalah tenaga medis yang sedang melayani pasien orang tanpa gangguan (OTG). Kejadian ini telah menimpa 46 orang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Semarang. Diduga kejadian akibat kurangnya informasi dari pasien yang dirawat dan pihak pasien tidak terbuka menyampaikan riwayat perjalanan sebelum dirawat di rumah sakit, sehingga tenaga medis memperlakukan yang bersangkutan seperti pasien umum biasa. Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata pasien baru saja kembali dari beberapa perjalanan dari daerah yang terinfeksi Covid-19. Kasus seperti ini mungkin masih terjadi sampai sekarang, sehingga jumlah tenaga medis yang terinfeksi semakin meningkat setiap hari.



       Penyebab lain kenapa tingkat infeksi tinggi pada tenaga medis adalah peralatan alat pelindung diri (APD) yang tidak memadai. Banyak dokter dan tenaga medis lainya melakukan kreatifitas sendiri dengan bahan yang tidak sesuai seperti plastik jas hujan dan plastik lainya sewaktu melayani pasien OTG. Kejadian seperti ini menimpa salah seorang dokter ahli THT di Makassar yang menyebabkan yang bersangkutan terinfeksi Covid-19. Penyebab lainya adalah pelayanan yang dilakukan dokter yang buka praktek di klinik atau rumah sendiri yang tidak memakai standar pelayan Covid-19 karena memang sebagian besar pasienya adalah OTG. 



       Memperhatikan situasi yang dihadapi tenaga medis, perancangan dan pembuatan bilik khusus dokter atau pasien pada masa wabah Covid-19 ini perlu dilakuakn agar kontak langsung antara keduanya tidak terjadi, dokter aman dan pasien OTG dapat terlayani.  Bilik yang dirancang adalah bilik portabel untuk dokter yang melayani OTG.




2. Luaran [Kembali]
 

Luaran dari kegiatan ini adalah

1. Blog

2. E-book

3. Video edukasi dan informasi yang berkaitan dengan COVID-19

4. Akun sosial media yaitu Facebook, Instagram, dan Twitter

5. Pamflet edukasi dan informasi yang berkaiatan dengan COVID-19
6. Hasil survei dari masyarakat



3. Bentuk Kegiatan KKN [Kembali]


       Secara umum kegitan KKN tematik yang disusulkan adalah yang bersifat supresi dan mitigasi untuk mencegah meluasnya sebaran virus dan membangun kesadara masyarakat dan tenaga medis untuk tidak melakukan kontak langsung selama melakukan pemeriksaan terhadap pasien OTG. Peserta KKN Tematik  harus menyaring informasi terkait wabah COVID-19 ini dengan informasi yang benar-benar relevan.

Pelaksanaan Kegiatan

Ada 3 pokok tugas relawan non medis, yakni edukasi, sosialisasi dan mitigasi.


1. Edukasi

    

     Mahasiswa peserta KKN Tematik dapat memberi edukasi kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi untuk peduli terhadap diri sendiri, keluarga dan di lingkungan tempat tinggal dalam rangka memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Edukasi dilakukan dengan media digital dan non digital (bagi masyarakat tidak melek digital), pembatasan aktivitas publik termasuk pembatasan kegiatan keagamaan bersifat perkumpulan publik, mengadvokasi dan membangun jejaring dengan pembentuk kebijakan di lingkup komunitas berkaitan dengan implementasi kebijakan. Menyusun media edukasi tepat sasaran mengenai physical distancing untuk kelompok rentan sperti lansia, orang dengan penyakit kronis dan anak.


2. Sosialisasi



     Sebagai upaya dalam penekanan peningkatan jumlah kejadian dengan melakukan pembatasan terhadap pertemuan publik atau dikenal dengan physical distancing. Kepada masyarakat diberikan sosialisasi untuk dapat berpartisipasi dan peduli terhadap diri sendiri, keluarga dan di lingkungan tempat tinggal dalam rangka memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, yaitu dengan mensosialisasikan apa yang harus dilakukan dengan diri sendiri dan keluarga dalam pencegahan dan pengurangan resiko kena virus convig-19 ini. 


3. Mitigasi


     Mitigasi merupakan suatu pendekatan yang memastikan situasi pada titik aman dengan memastikan fokus penyelesaian pada orang terinfeksi dan melindungi kelompok rentan yang bisa saja tertular sehingga tidak memperberat situasi di lingkup perawatan. Program yang dapat dijalankan adalah dengan membentuk sistem pengawasan dan memastikan self monitoring serta isolasi diri bagi kelompok resiko dan dalam pengawasan. Penyediaan assessment yang tepat dalam penentuan status dan penyedian layanan kesehatan lain bagi komunitas.


 



4. TOR [Kembali]



 

5. Realisasi Kegiatan KKN [Kembali]


  Realisasi kegiatan yang telah terlaksana sebagai berikut:

1. Pembuatan Link Untuk Survei        

       Pada tanggal 16 Mei 2020 telah terlaksana pembuatan link untuk survei kepada masyarakat tentang dampak dan tingkat kesadaran masyarakat akibat pandemi covid-19, berikut link survei tersebut:     https://forms.gle/8kcNfyYkfYAxzSAF6

2. Pembuatan Sosial Media        
        
        Pada tanggal 15 Mei 2020 telah terlaksana pembuatan sosial media berupa instagram sebagai sarana informasi kegiatan KKN dan edukasi tentang pandemi covid-19, berikut penampakan sosial media tersebut:



Adapun Kegiatan lain seperti:

a.  Sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di Rumah Ibadah yang ada di Gunung Pangilun dan Lubuk Kilangan, Kota Padang

b.  Koordinasi dengan Kepala Kecamatan Tenayan Raya dan Pemasangan Spanduk, Kota Pekanbaru

c.  Koordinasi dengan petugas pengawasan dan penertiban COVID-19 serta pembagian masker di Kabupaten Sijunjung. 

d,  Pembagian masker gratis kepada pedagang dan pengunjung di Pasar Tanjung Bajure Kota Sungai Penuh

e.  Pembagian masker gratis kepada pedagang dan tukang ojek di Pasar Bungur, Kabupaten Muara Bungo

f.   Pembagian 100 masker kepada masayarakat di Kota Padang 

g.  Kegiatan Sterilisasi Rumah Ibadah di Patalangan, Kecamatan Sungai Pua 

h. Kegiatan Pembagian Masker di Kota Sawahlunto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar